8. TENTANG CINTA
Pernah ku jalin rasa bersama dia yang
membuatku terpesona di pandangan pertama. Namun sama seperti cinta yang datang tak terduga, Dia
juga pergi tak berkabar, senyap, hilang begitu saja. Aku yang masih begitu
mencinta menjadi pengecut dengan berhenti mencari dan berusaha mencari ada-nya.
Namun tanpa alas an yang jelas aku memutuskan untuk berhenti dan mengakhiri
sendiri kisah itu.
Dan tak lama ku berjumpa denganmu,
dengan kamu yang memberi harapan dan janji manis. Sangat manis hingga aku lupa
bahwa janji seorang manusia adalah hal yang tak pasti dan berduri. Dan akhirnya
kamu pun pergi, sama saja. Menghilang tanpa kabar.
Kecewa. Bukan lagi marah yang ku alami.
Kecewa.
Kecewa padamu, tapi lebih kecewa pada
diriku sendiri.
Aku kecewa atas segala usaha yang
kulakukan aku masih tak mampu membuatmu jatuh cinta. Aku kecewa atas segala
sabarku aku masih tak bisa bersabar dan pengertian. Aku kecewa atas sikap
pura-pura tegarku, aku masih tak mampu mengontrol emosi. Aku kecewa atas segala
kepercayaan yang kubangun untukmu, dan hancur begitu cepat. Aku kecewa atas
segala hal yag kuakui cinta namun disini aku ingin lari pergi. Ingin pergi
meninggalkan segala usaha selama ini. Ingin lari tanpa memperdulikan hubungan
ini. Ingin pergi seperti kamu dan dia yang dengan mudahnya angkat kaki dan
menghilang.
Tapi aku masih disini. Masih bersikap
bodoh dan mencoba berpikir segala kemungkinan yang bisa membuat hubungan ini
baik-baik saja.
Malam ini aku tahu. Bahwa
kemungkinan-kemungkinan yang kubangun sendiri di setiap malam sebelum tidur
hanyalah skenario yang ku bangun sendiri dan tak pernah nyata. Nyatanya malam
ini aku tahu, kamu pun sama saja.
-----------------------------------------------------FIN-------------------------------------------------------