Senin, 27 Februari 2017

PROSA 6. BEBAN



6. BEBAN


Menjalin ikatan hati adalah suatu cara untuk tetap hidup dan juga ibadah. Namun kadang jalinan yang dulu amat sangat menyenangkan dan membahagiakan lambat laun menjadi beban yang kadang menghancurkan hari. Banyak penyebab hati berubah. Mungkin karena sadar bahwa pasangan tidak memiliki sifat yang kita inginkan, mungkin karena sudah terlalu lama dan bosan, atau mungkin hati mulai lelah.

Apakah kamu juga terbebani dengan hubungan kita?

Sikapmu yang semakin hari semakin tak tedefinisi, seperti angin yang kadang bersemilir dan kadang membiarkan hati ini gerah sepanjang waktu. Kurasa kamu jenuh, lelah, dan bosan. Kamu terbebani. Hubungan ini menjadi beban untukmu. Beban yang membuatmu sukar melangkah maju, beban yang membuatmu harus membagi waktu diantara kesibukan dan cita-citamu, beban yang membuatmu ingin lari dan sendiri, terbebas dariku. Apakah aku salah berpikir seperti ini?

Jika hubungan ini adalah beban kurasa aku pun merasakan itu. Sejak keabstrakan hadirmu, jalinan ini menjadi beban bagiku. Beban yang membuatku malas, beban yang membuatku jauh dari kata produktif, beban yang membuat hariku selalu kelabu, beban yag membuatku jauh dari cita-cita. Apakah aku harus bersikap sama sepertimu? meninggalkan jalinan ini demi menjadi sendiri dan bebas? apakah beban-beban itu adalah alasanku saja ataukah memang nyatanya? Aku mulai lelah berjuang sendiri.

Ku kira kita bisa menjadi teman dan sahabat yang mampu mendukung di kala jatuh dan menghargai setiap upaya, tapi nyatanya kita terlalu egois untuk mencapai “KITA”. Hanya ingin berjalan sendiri-sendiri dan lepas melarikan diri. Saling meninggalkan dan menyalahkan. Mencari pembenaran untuk diri sendiri karena takut terluka. Dan berakhir seperti ini, tanpa kata, tanpa pertemuan, hanya menghilang seperti kabut pagi hari.

PROSA 5. PENGKHIANATAN

5. PENGKHIANATAN



Ketika pengkhianatan datang kemarahan adalah hal yang wajar. Rasa marah dan sakit  karena terkhianati aku rasa kamu lebih tahu. Lalu mengapa kau menjadi pelaku?

Kau tahu mengapa seseorang menjadi begitu marah ketika tahu dikhianati?
Ada 2 hal. Pertama karena usaha dan pengorbanan yang begitu besar terbuang sia-sia. Kedua, karena harga diri yang terinjak-injak.

Ketika sepasang kekasih mulai menjalin hubungan dengan niat yang baik seharusnya ada akhir yang walau sakit tetap demi kebaikan bersama. Tak ada pasangan yang menginginkan akhir dengan pengkhianatan. Niat yang baik, usaha, waktu, pengorbanan dan hal baik lainnya bertujuan satu yaitu ingin dicintai dan mencintai. Pengkhianatan adalah hal yang tak pernah terbayangkan.

Tapi sepertinya manusia mudah terbawa nafsu dan melupakan kejujuran. Salah jelas iya. Menjadi orang bijak yang mampu menerima itu bukanlah hal yang mudah. Memeluk seseorang yang memiliki hati yang tak setia sama saja menggenggam tangkai mawar yang penuh duri, sakit.

Melepaskan kadang menjadi jalan paling aman. Namun ikhlas tidaknya hati berdamai dengan pengkhianatan hanya mereka yang menyelaminya yang tahu seberapa ikhlas penerimaan itu hingga mampu melepas sepenuh hati.

Sabtu, 25 Februari 2017

PROSA 4. KEHILANGAN

4. KEHILANGAN

Hai...kamu tahu? Ketika hati mulai lelah dan ingin menyerah kadang harapan mampu membantu untuk percaya dan berusaha mengerti. Dan bahkan di titik  terendah aku masih berharap bahwa kamu dengan senyumanmu akan datang dan memberi penjelasan yang mampu ku terima dan menjadikan hubungan ini baik-baik saja. Sayangnya itu hanya ekspektasi tak berdasar.

Aku selalu bertanya-tanya, mengapa kau pergi begitu lama? mengapa tak mengabari seperti dulu? mengapa kau acuhkan aku layaknya orang asing? dan mengapa aku berusaha seperti ini untuk mu?
Aku tersenyum masam setiap pertanyaan ini tak terjawab. Bahkan di suatu waktu aku berani bertanya, apakah aku mencintaimu?

Aku tahu semua jawaban atas pertanyaan itu dapat terlihat secara jelas. Namun aku selalu berdoa itu hanya imajinasiku saja atau pikiran negatif yang tak terbedung karena mungkin aku rindu? aku tak yakin kenapa aku masih disini menunggu kabarmu. Bahkan aku tak yakin aku menginginkanmu. Lalu apa yang ku tunggu?

Aku sadar sepenuhnya bahwa aku bukan gadis cantik seperti wanita-wanita di kehidupanmu yang lalu. Aku juga tidak pintar dan kaya. Tapi bukankah di awal fisik bukan menjadi halangan kita memulai? atau aku yang salah mendengar? atau aku yang terlalu percaya diri?

Semakin lama pertanyaan semakin menumpuk dan butuh jawaban yang jelas dan pasti dari bibirmu.