4. KEHILANGAN
Hai...kamu tahu? Ketika hati mulai lelah
dan ingin menyerah kadang harapan mampu membantu untuk percaya dan
berusaha mengerti. Dan bahkan di titik terendah aku masih berharap bahwa kamu dengan
senyumanmu akan datang dan memberi penjelasan yang mampu ku terima dan menjadikan
hubungan ini baik-baik saja. Sayangnya itu hanya ekspektasi tak berdasar.
Aku selalu bertanya-tanya, mengapa kau pergi begitu lama? mengapa tak mengabari seperti dulu? mengapa kau
acuhkan aku layaknya orang asing? dan mengapa aku berusaha seperti ini untuk
mu?
Aku tersenyum masam setiap pertanyaan
ini tak terjawab. Bahkan di suatu waktu aku berani bertanya, apakah aku
mencintaimu?
Aku tahu semua jawaban atas pertanyaan
itu dapat terlihat secara jelas. Namun aku selalu berdoa itu hanya imajinasiku
saja atau pikiran negatif yang tak terbedung karena mungkin aku rindu? aku tak
yakin kenapa aku masih disini menunggu kabarmu. Bahkan aku tak yakin aku
menginginkanmu. Lalu apa yang ku tunggu?
Aku sadar sepenuhnya bahwa aku bukan
gadis cantik seperti wanita-wanita di kehidupanmu yang lalu. Aku juga tidak
pintar dan kaya. Tapi bukankah di awal fisik bukan menjadi halangan kita
memulai? atau aku yang salah mendengar? atau aku yang terlalu percaya diri?
Semakin lama pertanyaan semakin menumpuk
dan butuh jawaban yang jelas dan pasti dari bibirmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar