Sabtu, 25 Februari 2017

PROSA 4. KEHILANGAN

4. KEHILANGAN

Hai...kamu tahu? Ketika hati mulai lelah dan ingin menyerah kadang harapan mampu membantu untuk percaya dan berusaha mengerti. Dan bahkan di titik  terendah aku masih berharap bahwa kamu dengan senyumanmu akan datang dan memberi penjelasan yang mampu ku terima dan menjadikan hubungan ini baik-baik saja. Sayangnya itu hanya ekspektasi tak berdasar.

Aku selalu bertanya-tanya, mengapa kau pergi begitu lama? mengapa tak mengabari seperti dulu? mengapa kau acuhkan aku layaknya orang asing? dan mengapa aku berusaha seperti ini untuk mu?
Aku tersenyum masam setiap pertanyaan ini tak terjawab. Bahkan di suatu waktu aku berani bertanya, apakah aku mencintaimu?

Aku tahu semua jawaban atas pertanyaan itu dapat terlihat secara jelas. Namun aku selalu berdoa itu hanya imajinasiku saja atau pikiran negatif yang tak terbedung karena mungkin aku rindu? aku tak yakin kenapa aku masih disini menunggu kabarmu. Bahkan aku tak yakin aku menginginkanmu. Lalu apa yang ku tunggu?

Aku sadar sepenuhnya bahwa aku bukan gadis cantik seperti wanita-wanita di kehidupanmu yang lalu. Aku juga tidak pintar dan kaya. Tapi bukankah di awal fisik bukan menjadi halangan kita memulai? atau aku yang salah mendengar? atau aku yang terlalu percaya diri?

Semakin lama pertanyaan semakin menumpuk dan butuh jawaban yang jelas dan pasti dari bibirmu.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar