Sam version.
Hari baru, sekolah baru. Dunia baru, menyentuh
mata kelabunya. Orang-orang yang berlalu-lalang di sekitarnya bukan lagi
berkulit pucat, berambut pirang atau coklat, semuanya berbeda. Saat ini yang
dilihatnya semua orang berambut hitam, berkulit sawo matang, kuning langsat,
dan putih (orang cina); bola mata mereka juga hitam atau coklat. Tak ada yang
seperti dirinya.
Sam meneliti penampilannya di kaca ruang guru
SMA Negeri 2 Bandung. Rambut hitamnya biasa, kulitnya putih pucat tapi itu
bukan masalah, tapi warna bola matanya yang berbeda. Apakah ini tidak apa-apa?
Semoga tidak ada yang menganggapku aneh, batinnya.
Tak lama kemudian kepala sekolah barunya Pak
Jumawan datang bersama seorang lelaki paruh baya.
“ Nak Sam, ini wali kelas kamu. Namanya Pak
Harto Sumadi”
“ Panggil saja saya Pak Harto. Ini buku paket
pelajaran untuk hari ini, semoga kamu bisa beradaptasi dengan baik ya disini”
pak Harto menyerahkan 3 buku paket pada Sam.
“ Iya pak, terima kasih” Sam menerima ketiga
buku tersebut dan memasukkanya ke dalam
tas ransel coklat kesayangannya.
“Mari ikut saya ke kelas” Pak Harto berjalan
di depan Sam menuju ke kelas X 1, kelas barunya.
Sam agak deg-degan, di sekolah ini ia harus
memulai semuanya dari nol karena tidak ada yang ia kenal., apalagi ia tidak
mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS). Mereka tiba di depan kelas X1, Pak Harto
memintanya untuk menunggu di luar sebentar. Tak lama kemudian Pak Harto
memanggilnya untuk memasuki kelas. Suara riuh mengiringi Sam saat memasuki
kelas. Kelas X1 berjumlah 34 siswa, ditambah dirinya berarti menjadi 35 siswa.
Dimana kelas ini didominasi anak perempuan yang berjumlah 20 orang dan 15 orang
anak laki-laki termasuk dirinya.
“Nah, anak-anak perkenalkan ini teman baru
kalian yang baru pindah ke Indonesia dari sekolahnya di Australia. Ayo, nak Sam
perkenalkan diri sama teman-teman barunya” kata pak Harto sambil tersenyum
lembut.
“ Perkenalkan nama saya Sam Samuel. Saya dari
SMP di Australia. Karena pekerjaan kedua orang tua saya, maka saya sekeluarga
pindah ke Indonesia. Salam kenal” Sam menyungingkan senyum manisnya, dan sontak
saja membuat kegaduhan di antara anak perempuan.
“baiklah anak-anak, kita kan lanjutkan
pelajaran yang minggu lalu tentang Klasifikasi Makhluk hidup. Nak Sam silahkan
ke tempat duduk yang kosong di sebelah Karin” Pak Harto menunjuk sebuah kursi
kosong di samping seorang anak perempuan berparas manis dan berambut panjang
yang dikuncir kuda.
Sam duduk di kursinya. Ia agak ragu mengajak
gadis di sampingnya berkenalan.
“Hem…. Hay kenalin, Sam. Mohon bantuannya” Sam
mengulurkan tangan dan disambut tangan mungil nan lembut.
“ Hay juga, Karin.”
TENG…….TENG…..TENG…..
Bel istirahat berbunyi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar