Minggu, 29 Juni 2014

Curahan hati sesaat ^^



Pangeran Jerit Malam
created by Me


Aku tak begitu tahu tetang dirimu, siapa namamu, angkatan berapa, nama FB, tweeter, dan lainnya. Kita bertemu di acara kampus. Aku mengikuti acara ini sebagai anak MaBa (Mahasiswa Baru). Aku tak melihatmu saat itu, kita bertemu saat acara jerit malam. Ketakutanku seakan menguap saat kutemukan dirimu diantara tingginya ilalang dan gelapnya malam.

Hanya dengan 1 lilin kecil aku dapat melihat senyum manis dan dewasamu, dan aku dapat melihat hatiku berdebar karenamu. Entah bagaimana ekspresiku saat itu. Mungkin kau tahu aku terpesona padamu tapi kuharap tidak. Hati ini blum siap kau tahu.

Hari terakhir, MaBa dan senior berjabat tangan sebagai tanda perdamaian dan keakraban. Ini adalah momen berharga yang seandainya bisa kuabadikan dengan kamera. Kita berjabat tangan, walau sebentar ku tahu kau sangat tinggi. Aku hanya sebatas bahumu mungkin lebih pendek lagi. Aku tahu senyummu manis dan menenangkan, dan aku tahu aku jatuh hati padamu.

Hari berganti, minggu pun beranjak. Aku mencari sosokmu setiap saat. Seperti menebar singnal untuk kau tangkap. Namun nihil, kau bahkan tak terlihat di Fakultas. Satu semester terlewati, di semester 2 mata kuliah semakin parah. Semakin membuatku enggan berurusan dengan angka dan rumus. Namun kurasa ini adalah semester terbaik ha ha. Aku menemukanmu pangeran jerit malam.

Saat itu, mungkin kau tak ingat. Aku menemukanmu di sana, dilantai 3 gedung perkuliahan tempat biasa aku mengikuti praktikum. Disana kau berdiri bersama para asisten, membuat jantungku berdegup kencang. Saat itu adalah momen berharga yang kunanti hampir 6 bulan lamanya. Sejak saat itu, aku mulai mencari tahu segalanya tentangmu.


Aku mulai bertanya pada siapa saja yang menurutku tahu tentang dirimu, mencari nama FB mu, melihat fotomu setiap hari dan berkhayal akan dirimu setiap waktu. Kadang aku takut kau tahu akan hadirku, tapi dilain sisi aku ingin kau tahu bahwa disini ada aku yang selalu mencari hadirmu. Dan entah mengapa akhir-akhir ini kau selalu ada disekitarku, dan mencuri pandang kearahku. Mungkin aku terlalu GR tapi aku ingin berharap lebih. Aku ingin ini bukan hanya khayalanku semata. Mungkin kau mulai menyadari hadirku, mungkin kau tahu aku disini memperhatikanmu, atau mungkin kau menangkap singnal yang kukirim untukmu. Aku harap semua itu benar. Kau menyadari hadirku saja sudah membuatku senang, aku bahkan takut memikirkan kau menjadi kekasihku, takut aku terlalu senang dan tak ingin melepasmu.

Tapi aku takut untuk memulai hubungan ini. Aku takut untuk menegurmu, takut tersenyum padamu, takut menyapamu di FB, dan takut menyerahkan hatiku padamu. Aku takut jika aku mulai berusaha dan kau tak dapat kuraih. Aku takut menyadari bahwa kita berbeda. Aku takut menyadari bahwa kau tak tertarik padaku dan aku takut menyadari kau membenciku.

Aku butuh keberanian untuk memulai suatu hubungan yang ingin kujalin bersamamu. Aku takut kau menolakku. Tapi aku jauh lebih takut tak dapat mengenalmu, tak dapat mencintaimu karena waktu dan kesempatan yang Tuhan berikan berakhir. Dan aku tak tahu kapan itu berakhir. Haruskah aku mencoba? Menekan rasa malu hingga kejurang tak tahu diri. Apakah aku siap memberikan pengorbananku padamu? Untuk dirimu Pangeran Jerit Malam yang selalu kurindu.


Jarak terdekat yang dapat kita raih adalah saat kita bersalaman.
Dari seseorang yang memimpikanmu setiap waktu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar