Tugas Pendahuluan 5.
PRAKTIKUM
KALKULUS
II
OLEH
LUH
PUTU SUCI VANDASARI
F1A113054
KELAS
A
JURUSAN
MATEMATIKA
PROGRAM
STUDI MATEMATIKA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
HALU OLEO
2014
SOAL.
1. Cari
turunan itu menyatakan apa? Dan bagaimana turunan menyatakan hal itu?
2. Cari
materi turunan parsial!
3. Cari
turunan dari :
PENYELESAIAN.
1. Turunan.
Turunan menyatakan
bagaimana suatu besaran berubah akibat perubahan besaran lain, dan untuk menyatakan hal itu
dikenal proses diferensiasi atau pendiferensialan yaitu proses menemukan
turunan.
Secara matematis, turunan fungsi ƒ(x) terhadap variabel x adalah
ƒ′ yang nilainya pada titik x adalah:
Dengan
syarat limit tersebut eksis. Jika ƒ′ eksis pada titik x tertentu, kita katakana
bahwa ƒ terdiferensialkan (memiliki turunan) pada x, dan jika ƒ′ eksis di
setiap titik pada domain ƒ, kita sebut ƒ terdiferensialkan.
Apabila
z = x + h, h = z - x,
dan h mendekati 0 jika dan hanya jika z
mendekati x, maka definisi turunan di atas dapat pula kita
tulis sebagai:
Gambar
grafik fungsi turunan.
Garis singgung pada (x, f(x)).
Turunan f'(x) sebuah kurva
pada sebuah titik adalah kemiringan dari garis singgung yang menyinggung kurva
pada titik tersebut.
Pada persamaan 1,
dapat diketahui bahwa definisi turunan merupakan gradient dari garis sekan yang
melewati titik (x,ƒ(x)) dan (x+h,ƒ(x)) pada kurva ƒ(x).
Apabila kita mengambil limit h mendekati 0,
maka kita akan mendapatkan kemiringan dari garis singgung yang
menyinggung kurva ƒ(x) pada titik x. Hal ini berarti pula garis singgung suatu
kurva merupakan limit dari garis sekan, demikian pulanya turunan dari suatu
fungsi ƒ(x) merupakan gradient dari fungsi tersebut.
Misalkan y merupakan fungsi yang
akan diturunkan. Symbol turunan dari y antara lain :
adalah simbol untuk turunan pertama.
adalah simbol untuk turunan kedua.
Untuk symbol turunan menggunakan
tanda petik satu ‘ dan tanda tersebut bertambah seiring tingkatannya (banyak
penurunanya). Selain symbol dengan tanda ‘ , terdapat symbol lain yaitu :
Dimana huruf d menyatakan diferensial, sehingga dy/dx artinya diferensial fungsi y
terhadap x.
Contoh terapannya.
Ø Bidang Fisika
Kalkulus sangatlah penting dalam fisika. Banyak proses fisika yang dapat
dideskripsikan dengan turunan, disebut sebagai persamaan
diferensial.
Fisika secara spesifik mempelajari perubahan kuantitas terhadap waktu, dan
konsep "turunan waktu"—laju perubahan terhadap perubahan waktu— sangatlah
penting sebagai definisi yang tepat pada beberapa konsep penting. Sebagai
contohnya, turunan waktu terhadap posisi benda sangat penting dalam fisika
Newtonan:
·
Percepatan adalah turunan dari kecepatan benda
terhadap waktu, ataupun turunan kedua posisi benda terhadap waktu.
Jika sebuah benda dilempar ke atas
(atau kebawah) dari suatu ketinggian awal s
meter dengan kecepata awal v meter/detik
dan jika s adalah tingginya diatas
tanah dalam meter setelah t detik,
maka:
Ini menganggap
bahwa percobaan berlangsung dekat permukaan laut dan bahwa tahanan udara dapat
diabaikan. Diagram dalam gambar 3
melukiskan situasi yang kita bayangkan.
2. Turunan
parsial.
Dalam matematika, turunan parsial sebuah fungsi matematika peubah banyak adalah
turunannya terhadap salah satu peubah (variabel) dengan peubah lainnya dipertahankan
(konstan). Ini dibedakan dengan turunan total, yang membolehkan semua variabelnya
untuk berubah. Turunan parsial berguna dalam bidang kalkulus vektor dan geometri
diferensial.
Turunan parsial sebuah fungsi f
terhadap variabel x dituliskan oleh berbagai sumber rujukan sebagai
Lambang turunan
parsial ∂ adalah huruf bundar, diturunkan namun
berbeda dengan huruf Yunani delta, dan
dibedakan dengan notasi turunan total d (dan dari huruf ð)
Diketahui
z = f(x,y) fungsi dengan dua variabel independen x dan
y. Karena x dan y independen maka :
i) x
berubah-ubah sedangkan y tertentu.
ii) y
berubah-ubah sedangkan x tertentu.
A.
Turunan
Parsial Fungsi Satu Peubah.
Definisi.
i)
Turunan parsial terhadap variabel x.
Jika x berubah-ubah
dan y tertentu maka z merupakan fungsi x, Turunan parsial
z = f(x,y) terhadap x sebagai berikut.
ii)
Turunan parsial terhadap variabel y.
Jika y berubah-ubah
dan x tertentu maka z merupakan fungsi y, Turunan parsial
z = f(x,y) terhadap y sebagai berikut.
B.
Turunan
Parsial Fungsi Dua dan Tiga Peubah.
Misal
z = F(x,y) adalah fungsi dengan variable bebas x dan y. Karena x dan y variable
bebas maka terdapat beberapa kemungkinan yaitu:
1. y dianggap tetap, sedangkan x berubah-ubah.
2. x dianggap tetap, sedangkan y berubah-ubah
3. x dan y berubah bersama-sama sekaligus.
Pada kasus 1 dan 2 diatas mengakibatkan fungsinya menjadi fungsi satu peubah, sehingga fungsi tersebut dapat diturunkan dengan menggunakan definisi turunan pertama yang telah dipelajari pada kalkulus diferensial.
Definisi.
Misal z = F(x,y) adalah fungsi dua peubah yang terdefinisi pada interval tertentu, turunan parsial pertama z terhadap x dan y dinotasikan dengan
1. y dianggap tetap, sedangkan x berubah-ubah.
2. x dianggap tetap, sedangkan y berubah-ubah
3. x dan y berubah bersama-sama sekaligus.
Pada kasus 1 dan 2 diatas mengakibatkan fungsinya menjadi fungsi satu peubah, sehingga fungsi tersebut dapat diturunkan dengan menggunakan definisi turunan pertama yang telah dipelajari pada kalkulus diferensial.
Definisi.
Misal z = F(x,y) adalah fungsi dua peubah yang terdefinisi pada interval tertentu, turunan parsial pertama z terhadap x dan y dinotasikan dengan
Untuk
memudahkan persoalan andaikan z = F(x,y) maka untuk menentukan sama
artinya dengan menurunkan variabel x dan variabel y dianggap konstan dan selanjutnya
y diturunkan. Demikian pula untuk menentukan sama artinya dengan
menurukan variable y dan variable x dianggap konstant lalu diturunkan.
Dengan cara yang sama, andaikan W = F(x,y,z) adalah fungsi
tiga peubah yang terdefinisi dalam selang tertentu maka turunan parsial pertama
dinyatakan dengan , dan yang secara berturut didefinisikan oleh:
Asalkan
limitnya ada.
Selanjutnya
turunan parsial fungsi dua peubah atau lebih dapat ditentukan turunan parsial
ke n, untuk n tidak sama dengan 2 turunan
parsialnya dinamakan turunan parsial tingkat tinggi.
Dengan
menggunakan analogi fungsi satu peubah dapat ditentukan turunan parsial tingkat
2, 3 dan seterusnya.
Berikut
contoh turunan parsial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar